Sikap Terhadap Ramadhan

Insya Allah umur kita sampai, kurang lebih sepekan lagi bulan suci Ramadhan akan datang. Suasanannya memang sudah mulai terasa. Cetusan_cetusan kalimat telah terdengar juga. “Tidak terasa rupanya bulan puasa tinggal beberapa hari lagi”.  Langsung bayangannya akan berhadapan dengan suasana payah, panas, lemas, bagaimana saya nanti?, puasa saya akan bagus atau tidak?,  sanggup apa tidak saya berpuasa?, Jangan_jangan cuman dapat lemasnya saja?, aduuh!!! Begitulah kita-kira sikap sebagian dari kita ..

Sementara ada orang yang menyikapinya dengan biasa_biasa saja. Mau puasa, ataupun tidak sikapnya cuek saja, semua sama saja. Tidak terlalu senang bencipun (mungkin) tidak ..

Ada sikap yang sesungguhnya, yaitu: “Sebagai orang yang menunggu karena rindunya”. Sejak akhir Ramadhan yang lalu, ia merasakan sesuatu yang berat dan sedih, karena Ramadhan yang demikian mulia dan agung, penuh dengan nilai_nilai keberkahan, segera akan pergi, untuk kemudian datang lagi tahun berikutnya. Ia hanya pasrah dan berdo’a: “Selamat jalan ya Ramadhan, semoga umur saya masih ada pada saat engkau datang lagi”.

Jadi, sangat keliru dan akan rugi besar, apabila menyikapi kedatangan bulan suci Ramadhan dengan perasaan khawatir atau biasa_biasa saja. Yang benar adalah“menyikapinya dengan rasa menanti, rindu dan senang” ..

 

Kendaraan ke Akherat

Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban. Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan.

Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan Nabi Allah Ibrahim & Nabi Ismail.

Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti. Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang, ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.

” Berapa harga kambing yang itu pak ?” ujarku menunjuk kambing coklat tersebut.

Lainnya

Bodor Sunda

‎”Tuh tempo ku Akang, tatangga urang anu anyar pindah, unggal salakina rek indit digawe teh tara poho sok nyium heula tarang jeung pipi pamajikanana. Naha ari Akang henteu nurutan ?” ceuk Ceu Ikoh nanya ka Kang Suryana. “Ih, Akang ge sabenerna mah hayang nurutan, tapi apan Akang mah acan wawuh ka pamajikanana teh ?” ceuk Kang Suryana bari ngaleos indit ka pagaweanana.

Layon teh geus diasupkeun kana pasaran, sajungeun indit, ngan ngadagoan heula Pa Camat. Barang jol, Pa Camat langsung nanya ka Ocad. “Saha anu maot teh ?” ceuk Pa Camat. “Itu tuh anu aya dina lebet pasaran !” tembal Ocad bari nunjuk pasaran.

‎”Saur Bapa rajakaya kulawarga urang moal seep tujuh turunan ? Upami leres, ku naon ari urang bet miskin ?” ceuk Ocad nanya ka Kang Suryana. Lainnya

Manfaat Menulis untuk Kesehatan Mental

Menulis bisa membuat gila? Lalu untuk apa menulis?

Bagi sebagian orang, menulis dianggap membosankan. Buang waktu hanya untuk sebuah tulisan yang belum tentu dibaca, disukai atau dinikmati orang lain. Sah-sah saja sih berpendapat seperti itu karena tiap orang punya kepentingan dan keinginan yang berbeda dengan menulis. Bagi yang telanjur menganggap menulis itu gak penting, luangkan sedikit waktu untuk sekedar merenung : apa arti tulisan dan mengapa orang mau menulis bahkan bisa menulis. Alasannya pasti beragam, mulai dari sekedar hobi, mengembangkan bakat (alih-alih jadi bakat ku butuh…), kepuasan mengekspresikan pikiran dan perasaan, tuntutan pekerjaan dan yang paling “menjual” bisa mempengaruhi dan mengubah pikiran orang lain atau menginspirasi orang lain. Apa sebenarnya yang menarik dari kegiatan menulis? Adakah manfaat menulis untuk kesehatan mental kita? Lainnya

Cerita Belalang dan Anjing

Cerita dimana seekor belalang muda yg mempunyai kelebihan, ia mampu melakukan lompatan yg cukup tinggi, sesuatu yg tidak bisa dilakukan oleh teman2nya, pun ia sangat bangga dengan kemampuannnya itu. setiap hari ia selalu melompat-lompat dari satu pohon ke pohon lain, dari satu ranting ke ranting lainnya, sembari menikmati daun muda di kuncup pohon. suatu kali ia melihat sebuah desa yg tampak indah dan sejuk, hingga terbersit keinginannya untuk pergi ke desa itu.

Saat yg di nantikan tiba. teman setianya si merpati mengajaknya untuk pergi mengunjungi desa itu. Akhirnya, mereka sampai di sebuah taman berpagar tinggi yang indah.

Dipintu masuk taman itu, seekor anjing jantan tampak siaga. lalu belalangpun bertanya kepadanya “siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan disini?” Lainnya

Kenangan saya bersama Ema Ioh

Tinggal di Bandrek tempat asal Ikasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu diantaranya bisa dekat dengan Ema Ioh sebagai asal mula Ikasi.

Banyak sekali kenangan saya bersama Ema Ioh, salah satunya waktu kecil saya sering tidur sama Ema Ioh, sebelum tidur Ema Ioh biasa bercerita atau mendongeng tentang apa saja sampai saya tertidur. Sering ketika cerita masih belum beres Ema sudah terlalu mengantuk tapi saya belum tidur, saya merengek minta dilanjutin ceritanya. Lainnya

Cara Membuat Postingan di WordPress

OK, setelah selesai mendaftar di WordPress, berikut saya tuliskan langkah-langkah membuat postingan/tulisan di blog WordPress:

1. Ketikkan lagi ===> http://id.wordpress.com<=== , maka akan muncul halaman seperti di bawah ini, perhatikan di sebelah kiri akan muncul blog-blog yang kita ikuti jika kita menjadi contributor atau administrator blog tersebut

Lainnya

Cara Mendaftar di WordPress

Bagi yang belum tahu cara mendaftar di blog wordpress, berikut saya sampaikan langkah-langkahnya:

1. Ketikkan ==> http://id.wordpress.com <== di kotak alamat browser anda, terus enter. Menggunakan tulisan “id” agar antar muka (bahasa pengantar) berbahasa Indonesia. Akan muncul halaman seperti dibawah ini.

Lainnya